Tuesday 20 December 2016

Makalah Kepramukaan



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara” merupakan istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini memerlukan pemimpin yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda dituntut untuk ebih berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia.
Melalui berbagai proses pendidikan Kepramukaan bagi generasi muda, semua itu dimaksudkan untuk menggali sumber daya manusia yang pada dasarnya ada dalam diri setiap anggota Gerakan Pramuka. Salah satu sumber daya yang terdapat pada generasi muda adalah potensi kepemimpinan yang selama ini terus dipupuk dan dikembangkan melalui berbagai aktivitas kegiatan pendidikan formal maupun nonformal.

B.  Maksud dan Tujuan
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang peran Gerakan Pramuka dalam mencetak calon pemimpin berkualitas, juga memberikan informasi bagaimana menjadi pemimpin yang ideal. Penulisan Karya Tulis ini juga merupakan bentuk Rencana Tindak Lanjut dan sebagai salah satu syarat kelulusan pada kegiatan Latihan Pengembangan Kepemimpinan Kwartir Cabang Kota Tasikmalaya Tahun 2009.

C.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, bahwa pada dasarnya Gerakan Pramuka memiliki peranan dalam pengkaderan pemimpin-pemimpin masa depan. Maka penulisan karya tulis ini mengacu pada konsep pengertian pemimpin dan kepemimpinan, bagaimana menjadi pemimpin yang ideal serta bagaimana peran Gerakan Pramuka dalam melatih calon pemimpin masa depan menjadi pemimpin yang berkualitas dan bertanggung jawab.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Kepramukaan Sedunia
     Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
    Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
     Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
                     Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
     Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
     Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

2.1 Dasar Pemikiran
Tonggak kepemimpinan akan terus di estafetkan, tak perduli dengan semua keadaan suatu bangsa. Oleh karena itu, sebagai bangsa yang memiliki generasi muda berpotensi, Indonesia pun mulai mencoba menata diri, mempersiapkan kader-kader pemimpin masa depan.
Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Anggaran Dasar dan Anggarana Rumah Tangga Gerakan Pramuka BAB II Pasal 4 tentang tujuan dari Gerakan Pramuka, tertulis :
“Gerakan Pramuka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisiknya sehingga menjadi manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur, serta menjadi warga negara Republik Indonesia yang berjiwa pancasila, setia dan patuh kepada NKRI serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan lingkungan alam baik lokal, nasional, maupun internasional.”
Dengan dasar itulah, maka Gerakan Pramuka pun menyelenggarakan pendidikan-pendidikan dan pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan potensi kepemimpinan para generasi muda agar siap untuk menerima estafet kepemimpinan dari para pendahulu mereka dan dari pemimpin yang berkuasa saat ini.
2.2 Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
A. Pengertian Pemimpin
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian atau pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasikan, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.
B. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk menggerakkan orang lain guna mencapai kehendak yang diinginkannya. Menurut Soepardi (1988) kepemimpinan adalah :
‘Kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarahkan, menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum (kalau perlu), serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efisien’.
Pidarta (1988) mengemukakan tiga macam keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk menyukseskan kepemimpinannya. Ketiga keterampilan tersebut adalah keterampilan konseptual, yaitu keterampilan untuk memahami dan mengoperasikan organisasi; keterampilan manusiawi, yaitu keterampilan untuk bekerja sama, memotivasi dan memimpin; serta keterampilan teknik, ialah keterampilan dalam menggunakan pengetahuan, metode, teknik, serta perlengkapan untuk menyelesaikan tugas tertentu. Sedangkan gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya.
2.3 Pemimpin Ideal Masa Depan
Kepemimpinan diperoleh bukan sekadar dari proses penurunan sifat atau bakat orang tua kepada anaknya. Kepemimpinan dipengaruhi oleh semua aspek kepribadian, yang salah satunya ditentukan oleh sifat atau bakat yang dimiliki sejak lahir. Selain itu yang sangat penting adalah intelegensi yang memungkinkan seseorang menjalankan kepemimpinan secara efektif.
Seorang pemimpin ideal tidak hanya memberikan dampak positif bagi dirinya, namun juga bagi anggotanya. Oleh karena itu diperlukan adanya prinsip dasar kepemimpinan yang akan membantu terciptanya pemimpin ideal masa depan. Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1)                                                          Pemimpin bekerja dengan orang lain
2)                                                          Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan
3)                                                          Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
4)                                                          Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
5)                                                          Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya kemauan dan keinginan sepihak, kebanggaan dan penolakan dan ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dan referensi dalam pengambilan keputusan.
Juga terdapat teknik kepemimpinan, beberapa teknik kepemimpinan tersebut diantaranya adalah:
1.             Etika Profesi Pemimpin, yaitu kewajiban yang dimiliki seorang pemimpi. Bagaimana seharusnya tingkah laku seorang pemimpin dan pengembangan moralnya.
2.             Dinamika kelompok, yaitu terjadinya interaksi (hubungan timbal balik) antar setiap anggota kelompoknya.
3.             Komunikasi, arus informasi dan emosi yang tepat, penyampaian perasaan, pikiran dan kehendak kepada individu atau kelompok lain.
4.             Pengambilan keputusan (Decision Making).
5.             Keterampilan berdiskusi (Disccuscio).
Dengan kemampuan dan keterampilan teknis secara sosial, seorang pemimpin dapat menerapkan teori-teori kepemimpinan dan teknik-teknik kepemimpinan dalam kegiatan sehari-hari. Peningkatan diri dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap sangat dibutuhkan untuk menciptakan seorang pemimpin yang berprinsip karena seorang pemimpin seharusnya tidak hanya cerdas seracara intelektual, tetapi juga emosional dan spiritual (IQ, EQ, dan SQ).

2.4 Peran Gerakan Pramuka
Saat membuka Konferensi Kepanduan Sedunia ke-38 (38th World Scout Conference) yang berlangsung di Jeju Convention Center, Perdana Menteri Korsel, Han Seung-soo  mengatakan bahwa Gerakan Kepanduan sedunia mempunyai peranan penting dalam mempromosikan jiwa kepemimpinan di kalangan kaum muda. Dan terbukti memberikan sumbangan besar untuk perdamaian dunia dan kesejahteraan umat manusia.
Sementara itu, Ketua Komite Kepanduan Sedunia, Philippe da Costa mengungkapkan, kepanduan adalah pendidikan seumur hidup. Metode kepramukaan yang merupakan metode pendidikan non-formal dapat dilakukan dengan mudah seperti kegiatan permainan. Pendidikan harus terencana namun juga menyenangkan, sehingga tidak membuat kaum muda menjadi bosan. Itulah bagian dari upaya gerakan kepanduan dalam membantu memberikan pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar keluarga untuk anak-anak.
Itu adalah sekelumit pernyataan tokoh-tokoh kepanduan dunia tentang Kepanduan (red-pramuka). Dapat diambil sebuah statement peran gerakan pramuka dalam menciptakan kader pemimpin masa depan sangat penting. Seperti juga yang terdapat dalam SK Kwarnas No 080 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
Dalam SK Kwarnas No 080 tahun 1988, disebutkan bahwa pramuka penegak dan pandega adalah golongan pramuka yang pada usianya akan segera menggantikan estafet kepemimpinan pada saat ini. Dalam pembinaannya, dapat dikelompokkan menjadi 3 kegiatan yaitu:
1)      Kegiatan Bina Diri, pembinaan pribadi baik jasmani maupun rohani
2)      Kegiatan Bina Satuan, pembinaan kepemimpinan dan keterampilan pengelolaan satuan / kwartir dalam Gerakan Pramuka, serta Dharma Baktinya kepada Gerakan Pramuka
3)      Kegiatan Bina Masyarakat, pembinaan kepemimpinan dan keterampilan pembangunan masyarakat, serta Dharma Baktinya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk golongan penegak dan pandega mulai dirintis dan digali potensi kepemimpinan sebagai salah satu modal dalam mempersiapkan kader-kader pemimpin dan kader pembangunan bangsa. Bentuk-bentuk pelatihan kepemimpinan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas Pramuka Penegak dan Pandega.
Proses pembinaan dan pengembangan potensi kepemimpinan Pramuka Penegak dan Pandega sangat bergantung pada pola atau desain dalam melaksanakan suatu kegiatan. Tentunya pola yang dirangkai mengarah pada maksud, sasaran dan tujuan kegiatan, terlebih lagi kegiatan LPK (Latihan Pengembangan Kepemimpinan) yang memang dilaksanakan sebagai wahana menggali potensi kepemimpinan. Metode kegiatan yang digunakan dan mengarah pada tujuan yang diinginkan dapat menciptakan kader-kader pemimpin yang berkualitas sehingga dapat dijadikan bekal pengembangan di masa yang akan datang.
Pada akhirnya, potensi kepemimpinan Pramuka Penegak dan Pandega sebagai salah satu sumber daya Pramuka dapat terus digali dan dikembangkan sehingga tujuan Gerakan Pramuka untuk menjadikan Pramuka Penegak dan Pandega sebagai kader-kader pemimpin dan pembangunan bangsa di masa yang akan datang dapat tercapai.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Paparan diatas memaparkan bagaimana peran sebuah Organisasi Gerakan Pramuka dalam partisipasi pengkaderan pemimpin muda berkualitas. Dan dalam pemaparannya, peran Pramuka sangatlah penting. Dengan pendidikan dan pelatihan yang diberikan langsung dengan praktek sederhana, menjadikan pembentukan jiwa kepemimpinan terasa lebih nyata.
Dengan pola pembinaan Bina Diri, Bina Satuan dan Bina Masyarakat menjadikan pelatihan calon pemimpin lebih mengena pada sasaran.
3.2 Rekomendasi
Diharapkan, setelah penafsiran yang muncul setelah membaca dan memahami karya tulis ini, masyarakat semakin sadar dan paham akan pentingnya peran Organisasi Gerakan Pramuka. Dan masyarakat pun ikut berperan dalam Gerakan Kepanduan di Nusantara ini. Sehingga ke depan, Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah dicanangkan dapat terwujud dan tercapai dengan baik.

JANG ARI

Comments system

[blogger][disqus][facebook]