BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Prakerin
Dengan
memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya kepada penulis selama melaksanakan Praktek Kerja Industri
merupakan kegiatan kurikulum yang dilaksanakan diluar sekolah, yang merupakan
tugas akademik yang diberikan kepada para siswa yang duduk dikelas XII
(dua belas) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada semester V tahun
pelajaran 2010/2011 dimana PRAKERIN ini sangat menentukan standar kualitas
siswa yang bersangkutan pada jenjang pendidikan, yang bertujuan agar siswa
dapat mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan dan diharapkan siswa
dapat menyerap ilmu dari bengkel.
B.
Tujuan Praktek
Kerja Industri
Setiap
Pendidikan baik formal maupun non formal mempunyai tujuan yang sama, yaitu
untuk meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia, maka didalam PRAKERIN
mempunyai tujuan meliputi :
1.
Tujuan Umum :
a.
Meningkatkan, memperluas dan memantapkan
ketrampilan siswa sehingga menambah bekal dikemudian hari
b.
Membekali siswa dengan pengalaman yang
sebenarnya didunia kerja dengan masyarakat
c.
Dapat melatih disiplin dan tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya
d.
Mendorong siswa untuk berjiwa wiraswasta
e.
Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk
memantapkan dalam pengembangan dunia kerja
2.
Tujuan Umum :
a.
Untuk memantapkan ketrampilan siswa yang
diperoleh disekolah
b.
Agar siswa dapat mengembangkan teori pelajaran
dari berpraktek langsung
c.
Untuk membekali siswa dengan pengalaman didunia
kerja sebagai bekal dimasa yang akan datang
d.
Sebagai dasar kita mengambil data guna menyusun
karya tulis atau laporan Praktek Kerja Industri
e.
Sebagai syarat mengikuti UAS atau UAN
C.
Metode
Pengumpulan Data
Dalam menyusun
laporan Praktek Kerja Industri, PENYUSUN menggunakan beberapa metode untuk
memperoleh data, yaitu :
1.
Metode Observasi
Yaitu
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diamati, yaitu dengan
melihat langsung dari prakerin yang meliputi gedung lokasi, disiplin karyawan,
cara kerja, cara perbaikan, komponen-komponen beserta kerusakan yang belum
diperbaiki.
2.
Interview (Wawancara)
Yaitu
dengan berwawancara secara langsung dengan orang-orang yang mengetahui
masalah atau persoalan yang diperlukan.
A.
Metode Literature (Perpustakaan)
Yaitu
penulis mencari maupun meminjam buku-buku mesin yang dapat diperoleh
diperpustakaan ataupun ditoko-toko buku yang berguna untuk menambah data dalam
pembuatan laporan.
4.
Metode Praktek Langsung
Yaitu
penulis mengadakan praktek agar mengetahui bagian-bagian, cara penyelesaian dan
lain-lain sehingga mudah dalam memperoleh data yang diperlukan.
BAB II
MEMPERBAIKI SISTIM REM CAKRAM DAN
SUSPENSI JENIS PEGAS DAUN
A.
Dasar Teori Rem
Tromol
a.
Landasan Teori
Umum
Pengertian Rem
Rem adalah
komponen pengontrol umum untuk mengontrol kendaraan dan lainnya, dengan gerakan
antara bagian yang berputar yaitu piringan dengan kanvas.
Laju kendaraan
harus dapat dihentikan dengan paksa, maksudnya tidak harus menunggu kendaraan
berhenti dengan sendirinya. Hal ini untuk keselamatan, kemudahan dan efisiensi
waktu.
b.
Fungsi Rem :
Ø Mengontrol laju
kendaraan saat berjalan
Ø Menghentikan
kendaraan saat akan berhenti
Ø Menghentikan
kendaraan saat parkir
c.
Syarat Rem :
Ø Mempunyai daya
pengereman yang baik
Ø Rem harus mudah
diperiksa dan distel
Ø Mudah dalam
pengoperasian
d.
Macam-macam Rem :
Ø Menurut
Tempatnya
1)
Rem pada roda
2)
Rem pada propeller shaft
Ø Menurut Letak
1)
Rem tangan
2)
Rem kaki
Ø Menurut
konstruksinya
1)
Rem Cakram
2)
Rem tromol
Ø Menurut
mekanisme penggeraknya
1)
Rem Tromol
2)
Rem hidrolik
3)
Rem udara
4)
Rem vacuum
5)
Rem booster
Ø Gaya gerak rem
tergantung pada :
1)
Luas permukaan
2)
Besarnya tekanan
b.
Landasan Teori
Khusus
Sistim rem
tromol lebih banyak digunakan pada kendaraan roda empat maupun roda dua, karena
mekanisme rem ini menggunakan sistim hidrolik dalam pengeremanya. Dimana
mempunyai hasil pengereman yang lebih merata pada setiap roda. Dalam sistim
hidrolik ini menggunakan minyak rem sebagai penggerak, dimana kerjanya
berdasarkan hukum Pascal.
a.
Komponen-komponen rem tromol :
1)
Kanvas dan sepatu rem
Kanvas
terpasang pada sepatu rem dengan cara dikeling yang berfungsi menekan putaran
tromol rem pada saat kendaraan dihentikan.
2)
Tromol rem
Fungsinya
sebagai penahan putaran pada saat proses penggerakan berlangsung.
3)
Silinder rod
Terdiri dari
bodi dan piston, berfungsi untuk mendorong septum rem ke tromol dengan adanya
tekanan hidrolik dari master silinder.
4)
Piston
Fungsinya
sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem karena terjadi pada master silinder
yang diteruskan ke silinder roda dan tekanan tersebut dilanjutkan oleh piston
menekan masing-masing sepatu rem.
5)
Baut penyetel
Fungsinya
menyetal kerenggangan kanvas rem dengan tromol rem dengan cara memutar ke kiri
atau ke kanan baut penyetel.
6)
Pegas pengembali
Berfungsi untuk
mengembalikan kanvas rem dan piston ke posisi semula setelah melakukan
pengereman.
7)
Bleeder plug
Berfungsi untuk
mengeluarkan udara yang terdapat pada pipa.
8)
Backing plate
Berfungsi
sebagai tumpuan untuk menekan putaran drum sekaligus sebagai dudukan silinder
roda.
b.
Cara kerja rem tromol :
1)
Pada saat pedal rem diinjak
Apabila pedal
rem diinjak maka tuas master silinder akan mendorong piston dan minyak rem
didalam master akan terdorong oleh piston ke dalam pipa saluran tinggi. Minyak
rem didalam pipa akan diteruskan ke silinder roda. Pada silinder roda, piston
akan mendorong kanvas sehingga akan terjadi pengereman.
2)
Pada saat pedal dilepas
Apabila pedal
dilepas maka pushrod akan bergerak mundur dan piston akan ikut bergerak mundur
mengikuti pushrod. Karena pushrod tidak mampu mengalahkan tenagan pegas maka
volume dalam ruang silinder membesar dan tekanan mengecil akibatnya pada sepatu
rem akan kembali seperti semula.
c.
Trouble
Shooting Pada Rem Tromol
Gangguan-gangguan
Yang Dialami Adalah :
1.
Pengereman tidak bekerja
Pada saat pedal
rem di injak trta[I kendaraan tetap barjalan dan tidak terjadi pengereman.
Penyebab :
1)
Kekurangan minyak rem
2)
Terdapat kebocoran pada pipa/sambungan
3)
Silinder utama mengalami kebocoran
Cara
mengatasi :
1)
Tambahkan minyak rem
2)
Cari bagian yang mengalami kebocoran dan
perbaiki
3)
Perbaiki kerusakan silinder utama
2.
Rem bunyi
Penyebab :
1)
Kanvas ren aus/rusak
2)
Bantalan roda longgar
3)
Kontak yang tidak tepat antara kanvas dan
tromol
Cara
mengatasi :
1)
Ganti kanvas rem
2)
Kelonggaran bantalan roda diperbaiki
3)
Penyetelan kontak antara tromol dengan kanvas
rem
d.
Data
Spesifikasi
Diameter dalam
tromol
Srandart
: 220 mm
Limit
: 222 mm
Celah
sepatu/kanvas dengan tromol
Standart
: 7,5 mm
Limit
: 3 mm
Pedal rem
Tinggi pedal
: 154,7 – 164,7 mm
Gerak bebas
pedal : 3-6
mm
Jarak cadangan
prdal : > 65 mm
e.
Alat dan Bahan
Û Mobil dengan
rem tromol
Û Kunci roda
Û Dongkrak
Û Kunci pas 10-11
Û Kunci pas 12-13
Û Tang
Û Obeng
Û j.
Jangka sorong
Û k. Majun
Û l.
Kompressor dan minyak rem
f.
Proses Kerja
Keselamatam
kerja :
ü
Menggunakan pakaian kerja
ü
Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
ü
Membongkar, merakit dan memasang sesuai prosedur
ü
Meletakkan komponen-komponen yang sudah terbongkar pada tempat yang telah
disediakan
ü Apabila
ada kesulitan tanyakan pada instruktur
ü
Mematuhi peraturan bengkel
ü Menjaga
kebersihan bengkel
E. Pembongkaran
Rem Tromol
1)
Angkat kendaraan dengan dongkrak
2)
Kendorkan baut pengikat roda
3)
Lepaskan roda
5) Lepaskan sepatu rem
6) Lepas pegas pengembali
7)
Lepas kabel rem tangan
8)
Lepas tuas rem tangan
9)
Lepas silinder roda
10) Lepas
baut mounting silinder roda
11)
Lepaskan cirdip kabel rem tangan dan rem tangan dari back plate
12) Lepas
mur retainder roda
13)
Gunakan STT untuk mengeluarkan shaft dengan back plat
14) Lepas
back plate
F. Pemeriksaan
Rem Tromol
1)
Memeriksa tromol dari keausan, retak dan berkarat serta ukur diameter dalam
tromol
2)
Memeriksa ketebalan kanvas, bila ketebalan kanvas dibawah standart/limit maka
kanvas harus diganti. Bila yang aus salah satu shoe maka penggantiannya harus 1
set
3)
Memeriksa silinder roda dari keausan, kerusakan, retak dan berkarat
4)
Periksa strut rem dari kerusakan
5)
Periksa pegas-pegas dari karat aus dan lain-lain
6)
Periksa tuas sepatu rem tangan dari kerusakan
G. Perbaikan
Rem Tromol
1)
Mengganti kanvas rem yang sudah aus
Bila kanva sudah tidak memenuhi standart/limit,
makakanvas harus dig anti dengan yang baru.
2)
Mengganti piston cup
Piston cup yang sudah sobek harus diganti,
karena apabila piston cup tidak diganti maka pada saat di lakukan pengereman
akan terjadi kebocoran di dalam silinder sehingga pengereman tidak akan terjadi.
3)
Membleeding minyak rem
Minyak rem yang kurang/kecil tekananya
menyebabkan pengereman kurang baik karena terdapat gelembung udara di dalam
reservoir/selang, sehingga minyak rem harus di bleeding.
H. Pemasangan
Rem Tromol
1)
Memasang back plate rem ke axle belakang
a)
Lumasi sealent joint seam pad axle housing dan back plat
b)
Pasang axle shaft ke axle housing belakang
c)
Kencangkan mur back plat rem
d)
Pasang silinder roda dan kencangkan baut silinder roda mur pipa rem
e)
Pasang kabel rem tangan ke back plate
2)
Memasang silinder roda
a)
Berikan water fight sealent ke silinder roda lepaskan plug cup dari pipa rem
dan pasangkan pipanya
b)
Pasangkan silinder roda ke back plate dan kencangkan bautnya
c)
Sambungkan pipa rem ke silinder roda dan kencangkan murnya
d)
Pasang plug cup ketempatnya
3)
Memasang shoe
a)
Rakitlah part yang telah silepas sebelumnya
b)
Pasangkan penahan spring dengan menekan dan memutarkan pin penahan
4)
Memasang tromol rem
a)
Untuk mendapatkan celah maximum antara shoe dengan tromol masukan obeng antara
rod dan ratchet kemudian tekan ke bawah
b)
Pasang tromol sesudah memastikan bahwa tidak ada kotoran dan oli didalamnya
c)
Selesai melakukan pemasangan tekan pedal rem dengan beban 30 kg beberapa kali
untuk memperoleh celah antara tromol dengan shoe
5)
Pasangkan roda dan kencangkan mur-murnya
6)
Periksa untuk memastikan apakah tromol dapat berputar dengan bebas (tidak tertahan
oleh shoe) turunkan dongkrak dan lakukan pengetesan
I. Kesimpulan
Sistim rem
tromol yang pengeremannya tidak bekerja d karenakan piston cup yang sudah
rusak (pada karet sudah banyak terjadi sobekan) pada saat rem digunakan akan
mengakibatkan daya pengereman kurang bahkan bisa tidak terjadi pengereman sama
sekali, perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
mengganti piston cup, melakukan pembleedingan dan penyetelan shoe tromol, agar
rem dapat bekerja dengan baik.
J. Pengetesan
1. Pengetesan dalam keadaan diam
Yaitu dengan jalan penekanan pedal agak terasa
keras, pada reservoir minyak rem terlihat bergerak bersamaan dengan pedal rem
yang diinjak.
- Pengetesan dalam keadaan berjalan
Yaitu dengan pada saat kendaraan berjalan agak
cepat lakukan pengereman secara tiba-tiba, hal ini dilakukan maju maupun
mundur. Hal ini bartujuan untuk mengetahui kesetimbangan dari efek
masing-masing roda.
B. DASAR TEORI
SUSPENSI JENIS PEGAS DAUN
- Landasan Teori Umum
Sistim suspensi adalah suatu mekanisme yang
dipasang antara rangka, body dan roda. Yang berfungsi untuk menahan dan meredam
kejutan selain bermanfaat bagi umur kendaraan, suspensi juga sangat bermanfaat
Bagi pengemudi dan penumpang yaitu mereka lebih
nyaman dalam mengemudikan kendaraan.
Getaran roda pada kendaraan atau mobil pada
umunya diartikan sebagai gerakan yang terjadi pada spring weight, spring weight
adalah berat mobil yang ditumpangi sistim suspensi. Gerakan yang mengakibatkan
ujung depan dan ujung belakang mobil bergerak disekitar ttik berat kendaraan
disebut piccing, gerakan kendaraan mengayun dari samping kanan ke samping kiri
disebut rolling,sedangkan gerakan mobilke atas dan ke bawah disebut bouncing.
- Landasan Teori Khusus
Pegas daun adalah pegas yang menitik beratkan
pada kekuatan sehingga dapat menerima beban yang besar. Pegas yang digunakan
menggunakan pegas semi epticical, jumlah pegas ada 5 lembar pada masing-masing
roda. Tebal tiap lembar pegas kurang lebih 28 mm. dengan panjangyang
berbeda-beda. Lembaran pegas disatukan menggunakan baut pengikat pada bagian
tengah pegas dan clamp. Pada kedua ujung pegas no.1 atau pegas terpanjang di
buat lobang sebagai tempat pemasangan pada gantungan rangka. Pegas daun yang
dipasang pada rangka samping menggunakan 2 baut U dan plat.
Pada kedua ujung pegas diberi lapisan karet
khusus untuk menghilangkan bunyi karena gesekan antara plat saat pegas daun
bekerja menerima beban, agar karet tidak lepas maka diberikan penguat.
Komponen-komponen suspensi pegas daun :
1)
Peredam kejutan
Fungsi untuk mendapatkan keseimbanagan yang
sempurna.
2)
Baud U
Berfungsi untuk menyatukan seluruh pegas
sekaligus penghubungnya atau mengikat pada poros roda.
3)
Iner clip
Berfungsi mengikat salah satu plat penyusun
dengan plat lainya agar lebih menyatu.
4)
Plat baud U
Berfungsi untuk tempat dudukan pegas daun pada
poros roda dan rangka atau body.
5)
Unit penyangga
Berfungsi untuk tempat dudukan pegas daun pada
poros roda dan rangka atau body.
6)
Karet pelapis
Berfungsi untuk melapisi anatara pelat baja
yang satu dengan yang lainnya agar pada saat pemasangan tidak terjadi bunyi.
7)
Baud inti fungsinya untuk mengikat seluruh plat baja menjadi satu kesatuan agar
lebih kuat.
8)
Lower dan upper arm
Berfungsi untuk dudukan suspensi pegas daun
serta membebaskan roda untuk bergerak ke atas dan ke bawah.
II. Trouble
Shooting Pada Suspensi Jenis Pegas Daun
A.
Gangguan-gangguan Yang Dialami Adalah :
ü
Kendaraan bergoyang/pantulanya tidak baik
Penyebab :
1)
Peredam kejutnya patah
2)
Mur pengikat baut U kurang kencang
Cara mengatasi
:
1)
Ganti peredam kejut yang patah
2)
Kencangkan mur pengikat baut U sesuai spesifikasi.
ü
Kendaraan tidak nyaman waktu dikendarai
Penyebab :
1)
Pegas daun patah
2)
Peredam kejut lepas/patah
Cara mengatasi
:
1)
Ganti pegas daun yang patah
2)
Jika peredam kejut lepas pasang kembali dan jika patah harus diganti
B. Pemeriksaan
Pendahuluan
Sebelum melakukan perbaikan, pasti ada yang
timbul dari kendaraan tersebut, dan harus diperiksa terlebih dahulu. Tempatkan
kendaraan pada tempat yang rata (diam dan belum ada beban) lalu tekan kendaraan
apakah pegas daunya bekerja dengan baik ataukah tidak.
C. Alat dan
Bahan
1.
Kunci pas
2.
Kunci ring
3.
Kunci inggris
4.
Kunci sock
5.
Obeng (-) dan (+)
6.
Palu
7.
Feller gauge
8.
Katrol
9.
Tang jeit
10. Tang
biasa
11. Kunci
T
12. Kunci
roda
13.
Dongkrak
14. Ring
expander
15. SST
D. Proses Kerja
- Langkah keamanan
a)
Carilah tempat yang rata dan bersih
b)
Siapkan alat-alat yang dibutuhkan
c)
Pakailah wearpack
- Pembongkaran/melepas shock absorber belakang
a)
Dongkrak kendaraan
b)
Lepas mur mounting bawah
c)
Leaskan mur mounting atas kemudian lepaskan shock absorbernya
- Melepas pegas daun
a) Angkat
kendaraan (dongkrak) dengan menggunakan shald rigid untuk menopang body
kendaraan
Catatan : Janagan menggantungkan axle housing
dengan menggunakan brake house atau pipa selang rem hal tersebut akan
mengakibatkan kerusakan pada house dan pipa. Gunakan stand untuk menompang axle
housing seperti tampak pada gambar.
b)
Lepaskan roda belakang dan clamp kabel rem tangan
c)
Lepaskan baud dan mur U
d)
Lepaskan mur dan pin chasis
e)
Lepaskan mur baud depan leaf spring dan lepaskan spring
- Melepas suspensi belakang
E. Pemeriksaan Suspensi Jenis Pegas Daun
- Periksa shock absorber belakang dari :
Periksa dari kemungkinan aus dan kerusakan
a)
Periksa busing-busing dari keruskan dan aus
b)
Periksa dari kebocoran oli
c)
Bila ada kelainan dari komponen yang diperiksa maka gantilah segera
- Periksa daun bump stopper
Periksa dari kemungkinan kerusakan atau patah,
jika terdapat kelainan maka gantilah segera lalu periksa bump stopper dari
posisinya, bila tidak sesuai dengan ketentuan maka gantilah segera.
- Periksa bush per daun
Periksa dari kerusakan atau aus, bila ada
kerusakan gantilah segera.
- Periksa wheel disk, mur dan bearing
a)
Periksa wheel disk dari kebocoran, karat dan retak. Bila ada kelainan harus
diganti
b)
Periksa kekencangan mur wheel (roda) bila perlu kencangkan sesuai dengan
spesifikasinya
Momen pengencangan (@) : 1.013.0 kgm.
- Periksa keadaaan bearing roda, dari ke rusakan pada saat mainnya roda.
Gunakan DTI (Dial Indikator)
Batas main “a” : 0.8 mm
Bila diluar batas main, gantilah segera
- Dengan memutar roda, periksa bearing dari suara tidak normal, bila ada maka gantilah bearing.
F. Pemasangan Suspensi Jenis Pegas Daun
- Pemasangan shock absorber
Langkah pemasangan shock absorber :
a)
Pasang shock absorber
b)
Kencangkan murnya sesuai dengan spesifikasi
·
2.2-3.5 Kg/m
·
3.5-5.5 Kg/m
c)
Turunkan kendaraan
- Pemasangan pegas
Catatan : Leaf spring kiri dan kanan dibuat
tidak sama untuk prosedur pemasanganya pakailah baud rubber slippada spring
yang terpasang dari arah dalam ke arah luar krndaraan.
Bersihkan pin brush dengan air/sabun.
Jangan memberikan oli pada brush
a)
Pasang baud leaf spring dari arah luar kendaraan kea rah dalam
b)
Pasang knuckle pin dari tengah ke luar kendaraan
c)
Pasang baud dan mur U pada lubang dudukan spring dengan benar, kemudian
kencangkan sesuai dengan spesifikasinya
“a” : 8.0-1.0 kg/m
d)
Kencangkan mur-mur pin dan mur spring depan sesuai dengan spesifikasinya.
Momen pengencangan :
“a” : 8.0-10.0 kg/cm
“b” : 4.0-5.0 kg/cm
e)
Pasang kabel remt tangan dan clam dengan baik
f)
Pasang roda belakang dan kencangkan sesuai dengan spesifikasinya
g)
Turunkan kendaraan
G. Perbaikan Suspensi Jenis Pegas Daun
a.
Apabila pegas daun sudah robek/patah, maka dapat diperbaiki
dengan disambung menggunakan las. Tetapi kekuatannya akan berkurang, jadi lebih
baik diganti dengan yang baru.
b.
Jika shock absorber sudah tidak dapat bekerja maka harus diganti.
c.
Jika baud U dan inti ulirnya sudah aus maka harus segera
diganti agar dapat mengikat dengan kuat jika tidak diganti akan timbul bunyi.
d.
Apabila busing sudah pecah harus diganti jika tidak
maka akan menjadi kerusakan saat menerima beban atau kejutan.
H. Kesimpulan
Pada beberapa
jenis mobil (colt diesel 120) PS menggunakan suspensi roda kanan dan kiri
dipasang diujung axle tunggal yang ditempatkan pada body. Axle rigid yang
biasanya dibuat dari baja tempa pejal yang berbentuk “I” sehingga salah satu
komponen suspensi roda belakang axle rigid pada colt diesel rusak contohnya,
maka akan mempengaruhi mekanisme kerja dari sistim suspensi itu sendiri, dan
juga banyak dari komponen-komponen suspensi roda belakang pada Suzuki
carry contohnya yang rusak, perlu diperbaiki dan bahkan diganti dengan yang
baru.
I. PENGUJIAN
- Pengetesan dalam keadaan berhenti
Dalam keadaan berhenti komponen-komponen yang
telah diganti dapat dites dengan cara digoyang-goyang dari dalam mobil apakah
penolakan dari shock absorber sudah beres ataukah belum beres.
- Pengetesan dalam keadaan berjalan
- Apabila kendaraan dengan cepat atau pada jalan yangtidak rata akan mempengaruhi sistim suspensi. Maka pada sistim suspensi timbul reaksi dan apabila suspensi dapat bekerja dengan normal tidak timbul bunyi-bunyi benturan berarti suspensi sudah baik.
BAB III
LAMPIRAN
(lampiran berisi foto waktu praktek berlangsung
sesuai laporan)
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
- Kesimpulan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Banyak sekali sistim pada kendaraan yang telah
saya praktekan dibengkel “BANYUMAS SERVICE/YAMI” antara lain adalah sistim
transmisi, sistim suspensi, sistim rem, sistim pengapian, sistim pendinginan,
perbaikan body, kelistrikan dan masih banyak yang lainnya. Penulis mengambil
salah satu sistim yang telah di praktekan yaitu “MEMPERBAIKI SISTIM REM
TROMOL DAN SUSPENSI JENIS PEGAS DAUN” .
Kegiatan prakerin sangat membantu memperdalam
pengetahuan siswa mengenai otomotif dan dunia kerja khususnya. Kegiatan
prakerin juga sangat tepat untuk meningkatkan ketrampilan siswa dan sebagai
sarana perbandingan antara praktek disekolah dengan didunia kerja secara nyata.
- Kesimpulan tentang bengkel
Letak bengkel “BANYUMAS SERVICE/YAMI” dengan
mudah dapat dicari karena letak bengkel yang begitu strategis dan dengan
didukung :
a.
Management dalam bengkel yang sukup baik karena masing-masing karyawan
melaksanakan tugas dengan semestinya.
b.
Kesehatan serta keselamatan kerja karyawan sangat di perhatikan dan di
utamakan.
c.
Bengkel “BANYUMAS SERVICE/YAMI” merupakan bengkel yang telah lama berdiri
dengan 5 montir berpengalaman .
- Relevensi pelajaran disekolah dengan dunia kerja
Selama melaksanakan praktek kerja industri
(prakerin) dibengkel “BANYUMAS SERVICE/YAMI” penulis sedikit mengalami
perbedaan pendapat, teori, dan praktek. Dilihat dari beberapa segi antara lain
:
a. Segi
bahasa
Dalam pemaikian bahasa disekolah masih asli
dari pabriknya atau bahsa teknik, sedangkan dibengkel memakai bahsa umum yang
sering dipakai pada bengkel-bengkel lainnya agar hubungan antara bengkel dan
karyawan lancar karena penggunaan bahasa yang digunakan sama.
b. Segi pelayanan
Dalam teori disekolah saat memperbaiki
kendaraan harus sesuai dengan ketentuan dari pabriknya, sedangkan dibengkel
belum tentu sesuai dengan ketentuan dari pabriknya dan terkadang mengganti
komponen dari suatu kendaraan bukan komponen aslinya, hal itulah yang patut
menjadi acuan dari para pelajar untuk menyesuaikan diri dengan keadaan didunia
kerja yang sesungguhnya.
- sikap kerja yang harus dimiliki para mekanik pemula pada saat dibengkel adalah :
a. Sabar
dan teliti
b. Harus bisa
menggunakan alat sesuai fungsinya
c. Harus
bisa mengerti dan biasa mengerjakan masalah apa yang sedang dihadapi
d. Harus bisa
menjaga keselamatan kerja
e.
Efisiensi terhadap waktu
- Juga harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dibengkel dan menjalin kerja sama yang baik dengan montir, terutama montir yang sudah senior.
B. Saran-saran
1. Saran untuk
sekolah :
a.
Melengkapi sarana dan prasarana untuk praktek disekolah
b. Menyediakan
peralatan praktek yang lebih maju sesuai dengan perkembangan teknologi
c.
Mengutamakna guru-guru pengajar yang lebih handal
d. Pihak sekolah
memberikan teori sejelas-jelasnya dalam pelajaran dan praktek agar siswa dapat
menerapkannya didunia kerja dengan mudah
e. Pihak
sekolah mengadakan kerjasama dengan pihak bengkel/industri untuk memepermudah
siswanya dalam melaksanakan prakerin
f. Pihak
sekolah memberikan penambahan teori mengenai teknologi terbaru yang selama ini
sudah berkembang
2. Saran untuk
bengkel :
a.
Meningkatakn salinan komunikasi antara siswa praktek kerja industri dan mekanik
b. Kerjasama
antara pembimbing dengan siswa praktek kerja industri senantiasa harus
diperhatikan
c. Kelengkapan
alat masing-masing mekanik perlu ditambahkan untuk meningkatkan kemudahan dalam
memperabiki kendaraan dan siswa yang sedang melaksanakan prakerin juga bisa
mempelajarinya
DAFTAR PUSTAKA
v Google search cara membongkar dan perbaikan
suspensi
v Goggle search cara membongkar dan perbaikan
rem tromol
v Buku teori “Sistim Rem Cakram dan Sistim Rem
Tromol”, perpustakaan SMK YPT 2 Purbalingga
v Buku teori “Sistim Suspensi” , perpustakaan
SMK YPT 2 Perbalingga
v Sulaiman, laporan prakerin 2006.SMK YPT 2
Purbalingga
v Okly N A, laporan prakerin 2009.SMK YPT
2 Purbalingga
No comments:
Post a Comment