TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DALAM BIDANG PERTANIAN
A. Peranan
Teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) akan semakin penting peranannya dalam mendukung pembangunan
pertanian yang berkelanjutan. Meskipun biaya yang dibutuhkan untuk membangun
infrastuktur Nasional TIK besar, tetapi kerugian bila tidak melakukannya akan
jauh lebih besar lagi.
Selain memberikan
informasi, teknologi informasi juga dapat membantu jalannya penyuluhan
pertanian. Karena pada zaman sekarang tidak ada kegiatan yang tidak menggunakan
teknologi walaupun teknologi hanya sekedar mencari informasi untuk diri sendiri
ataupun mencari informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat.
Sejak menggunakan teknologi sebagai media informasi bagi petani, aktivitas penyuluhan pertanian menjadi berubah. Selain dari informasi yang disampaikan menarik yang dapat menumbuhkan motivasi juga kegiatan banyak dilakukan langsung oleh petani itu sendiri sehingga menimbulkan kedisiplinan terhadap diri petani itu sendiri.
Sejak menggunakan teknologi sebagai media informasi bagi petani, aktivitas penyuluhan pertanian menjadi berubah. Selain dari informasi yang disampaikan menarik yang dapat menumbuhkan motivasi juga kegiatan banyak dilakukan langsung oleh petani itu sendiri sehingga menimbulkan kedisiplinan terhadap diri petani itu sendiri.
Kita perlu menentukan
prioritas penerapan TIK di bidang pertanian agar memberikan hasil yang
maksimal. Kita juga perlu membangun kemampuan untuk mengadaptasi, memelihara,
melakukan penyesuaian dan mengkonfigurasi ulang solusi TIK yang ada agar
menjawab kebutuhan di bidang pertanian.
Seiring dengan
peningkatan kualitas sumber daya petani dan pelaku pertanian serta kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi serta pertimbangan efektivitas dan efisiensi
penyeberluasan informasi, salah satu solusi ditawarkan dalam rangka mengatasi
persoalan transfer teknologi dan pengetahuan pertanian adalah pemanfaatan
information and communication technologies (ICTs) yang untuk penyuluhan
pertanian dikenal dengan sebutan “cyber extension” yang merupakan penggunaan
jaringan on-line, computer dan digital interactive multimedia untuk
memfasilitasi diseminasi teknologi pertanian. Model ini dipandang sangat
strategis karena mampu meningkatkan akses informasi bagi petani, petugas
penyuluh, peneliti baik di lembaga penelitian maupun maupun di universitas
serta para manajer penyuluhan. Selain menggunakan “cyber extension” penyuluhan
pertanian saat ini juga menggunakan multiple information system bagi masyarakat
pedesaan untuk mendukung usaha dan bisnis pertanian serta perbaikan ekonomi
rumah tangga pedesaan.
Dengan adanya teknologi yang digunakan dalam penyuluhan pertanian diharapkan dapat meningkatkan layanan penyuluhan pada aktivitas petani dalam menyediakan inovasi pertanian yang semakin advance dan membantu petugas penyuluhan pertanian dengan memainkan peran yang mengkoordinasi unsur pertanian di daerah agar dapat menjalin kerjasama dengan pihak-pihak atau otoritas terkait.
Dengan adanya teknologi yang digunakan dalam penyuluhan pertanian diharapkan dapat meningkatkan layanan penyuluhan pada aktivitas petani dalam menyediakan inovasi pertanian yang semakin advance dan membantu petugas penyuluhan pertanian dengan memainkan peran yang mengkoordinasi unsur pertanian di daerah agar dapat menjalin kerjasama dengan pihak-pihak atau otoritas terkait.
B. Manfaat dan Keuntungan
Pembangunan pertanian
dan perdesaan yang berkelanjutan merupakan isu penting strategis yang universal
diperbincangkan dewasa ini. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengacu
pada penggunaan peralatan elektronik (terutama komputer) untuk memproses
suatu kegiatan tertentu. TIK mempunyai kontribusi yang potensial untuk berperan
dalam mencapai manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan yang signifikan. Di
Indonesia, bidang teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu dari
enam bidang fokus utama pengembangan iptek (Ristek 2005), yaitu:
1) Ketahanan pangan,
2) Sumber energi baru
dan terbarukan,
3) Teknologi dan
manajemen transportasi,
4) Teknologi informasi
dan komunikasi,
5) teknologi
pertahanan, dan
6) teknologi kesehatan
dan obat-obatan. Pembangunan pertanian dan perdesaan yang berkelanjutan
merupakan isu penting strategis yang universal diperbincangkan dewasa ini.
Dalam menghadapi era
globalisasi pembangunan pertanian berkelanjutan tidak terlepas dari
pengaruh pesatnya perkembangan iptek termasuk perkembangan di bidang
teknologi informasi dan komunikasi. Pemanfaatan TIK di bidang pertanian
sering disebut dengan istilah electronic
Agriculture (e-Agriculture).
Selain e-Agriculture,
dalam bidang pertanian terdapat pula istilah
electronic Agribusiness (e-Agribusiness) istilah ini mengacu pada
kegiatan bisnis di pertanian (agribisnis) seperti pemasaran hasil-hasil
pertanian yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, salah satu
contohnya pemanfaatan e-Commerce untuk bertransaksi hasil-hasil produksi di
bidang pertanian. Selain e-Agriculture, dalam bidang pertanian terdapat
pula istilah electronic Agribusiness
(e-Agribusiness) istilah ini mengacu pada kegiatan bisnis di
pertanian (agribisnis) seperti pemasaran hasil-hasil pertanian yang
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, salah satu contohnya
pemanfaatan e-Commerce untuk bertransaksi hasil-hasil produksi di bidang
pertanian
•
Petani
dapat memperoleh penetahuan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas hasil
pertanian
•
Petani
dapat memperoleh informasi dengan cepat tentang tata cara menangani
hama/kerusakan tanaman
•
Petani
dapat memperluas pemasan hasil pertanian lewat internet
C. Dampak Negatif dan Positif
Dampak Positif
-
Para petani dapat
sering dengan petani lain tentang pertanian.
-
Dapat menemukan
cara-cara baru dalam pertanian
-
Dapat memperluas ilmu
pengetahuan bagi para petani
-
Dengan lancarnya arus informasi,
keterlambatan dan miskomunikasi mengenai penanaman, pemupukan, penyemprotan,
pemanenan, pengeringan, dan penjualan hampir tidak terjadi lagi.
Dampak Negatif
-
Petani hanya bisa
mengandalkan teori saja
-
Petani malas bekerja
sebab selalu ada pemecahan masalah dalam pertanian
D. Contoh
Contoh konkret manfaat
TIK menunjang pertanian adalah kasus di negara bagian Maharashtra, India.
Pemerintah negara bagian itu berencana menghubungkan 40.000 desa dengan agronet,
yaitu suatu paket piranti lunak yang khusus dirancang untuk para petani 4an
bertujuan mensuplai informasi-informasi mutakhir tentang pertanian. Misalnya,
di sejumlah daerah di India berkali-kali terjadi semua petani panen tomat pada
waktu yang bersamaan, sehingga menjatuhkan harga jual tomat di pasaran.
Kemudian, ketika tomat sulit diperoleh dan harga melonjak, para petani tidak
punya tomat lagi untuk dijual.
Sekarang, mereka
memanfaatkan jaringan telecentre untuk mengoordinasikan penanaman, agar
selalu ada persediaan di pasar, lebih teratur, dan harga-harga juga normal.
Informasi pertanian dihubungkan dari kantor pusat ke komputer-komputer di telecentre.
Jika para petani memerlukan informasi khusus yang tak dapat segera dilayani
para petugas pertanian di telecentre, maka seorang teknisi akan mengisi form
pertanyaan online dan mengirimkannya melalui modem ke kantor pusat.
Spesialis-spesialis yang lebih berpengalaman dan lebih ahli akan mengusahakan
dan mengoordinasi jawaban-jawabannya, yang biasanya terkirim kembali ke
telecentre dalam waktu 24 jam.
No comments:
Post a Comment