LAPORAN
PENGAMATAN
KEADAAN DAN KONDISI MUSEUM
CANDI CANGKUANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Museum berasal dari bahasa Yunani yaitu Museion. Museion merupakan sebuah
bangunan tempat suci untuk memuja Sembilan Dewi Seni dan Ilmu Pengetahuan.
Menurut badan
permuseuman dunia International Council of Museum (ICOM) pengertian museum
dirumuskan sebagai berikut :
“Sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari
keuntungan, melayani masyarakat, terbuka untuk umum, yang mengumpulkan,
merawat, menghubungkan dan memamerkan untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan
hiburan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkungannya”.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 1995,
museum adalah lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan
benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya
guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa.
Sri Soejatmi (1992 : 2) berpendapat bahwa museum adalah
“sebagai lembaga yang bertugas melestarikan dan mewariskan budaya dengan jalan
mengumpulkan, merawat, memiliki, memamerkan, dan mengkomunikasikan kepada
masyarakat”.
Museum dapat diterangkan dengan beberapa definisi, tetapi
pada dasarnya museum dapat diartikan sebagai suatu badan yang mempunyai tugas
dan kegiatan untuk memamerkan dan menerbitkan hasil-hasil penelitian dan
pengetahuan tentang benda-benda yang penting bagi Kebudayaan dan Ilmu
Pengetahuan.
Fungsi Museum
Adapun fungsi museum yaitu sebagai berikut :
1)
Tempat Rekreasi
Museum dengan benda-benda
koleksinya yang berupa benda-benda seni budaya mengandung nilai estetika,
indah, antik sebagai sumber penawar bagi para pengunjung yang lelah dalam
menghadapi kesibukan sehari-hari.
2)
Tempat Ilmu Pengetahuan
Benda koleksi
museum dapat dimisalkan sebagai orang yang ingin berbicara. Para ahli lah yang
dapat menginterpretasikan arti dari benda-benda tersebut dan dari itu kita
dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Museum adalah alamat yang tepat bagi mereka
yang mengadakan penyelidikan atau penelitian.
3)
Sumber Informasi
Museum berfungsi
untuk memberikan informasi, baik menerangkan mengenai dunia manusia maupun
alam. Misalnya saja museum Perjuangan bertugas menjelaskan alam perjuangan
suatu bangsa.
4)
Sebagai Pendidikan Kebenaran
Pameran benda-benda
di museum menimbulkan bermacam-macam pengaruh positif. Diantaranya menimbulkan
kesadaran tentang persoalan peristiwa sejarah, kehidupan binatang, pertumbuhan
tanaman, perkembangan kebudayaan dan lain-lain.
Tugas Museum
Adapun tugas museum yaitu sebagai berikut :
1)
Tugas Pengumpulan
Tidak sembarang benda
yang dapat dimasukkan ke dalam museum. Yang dikumpulkan adalah benda-benda yang
memenuhi syarat untuk dijadikan benda koleksi museum. Tugas pengumpulan itu
tergantung pada jenis koleksinya.
2)
Tugas Pemeliharaan
Tugas pemeliharaan
menyangkut dua segi yakni segi teknis dan segi administratif. Segi teknis,
benda-benda koleksi itu harus dipelihara atau jika perlu diawetkan dan
diusahakan supaya tetap awet dan tercegah dari segala kemungkinan pemusnahan
atau kehilangan. Segi administratif adalah upaya benda koleksi tersebut
mendapat keterangan-keterangan tertulis yang menjadikan benda koleksi tersebut
bersifat monumental sebagai benda pembuktian kenyataan.
3)
Tugas Pameran
Pameran adalah
pekerjaan yang khas dan paling utama bagi setiap museum. Benda-benda dipamerkan
untuk kepentingan pengunjung, baik dalam rangka penyaluran ilmu pengetahuan
maupun dalam rangka memberi kenikmatan seni bagi benda-benda koleksi seni rupa.
4)
Tugas Penyelidikan
Museum dapat
dikatakan juga sebagai pusat penyelidikan ilmu pengetahuan. Benda-benda untuk
perlengkapan prasarana studi dan penelitian. Benda-benda dari zaman peradaban
purba atau dari zaman manusia belum mengenal tulisan untuk menyatakan diri atau
sejarahnya, bertugas menerangkan langsung tentang suatu zaman kehidupan manusia
purba.
5)
Tugas Penyaluran Ilmu Pengetahuan
Hal ini
memanfaatkan koleksi museum dengan cara memberi penerangan yang dapat diterima
oleh pengunjung. Tugasnya yang lain ialah menyelenggarakan acara-acara ceramah,
pertunjukkan dan pemutaran film-film yang berkaitan dengan benda-benda koleksi
museum.
1.2
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kondisi Museum Candi Cangkuang
2. Untuk mengetahui keadaan Museum Candi Cangkuang
3. Untuk mengetahui jenis tanaman atau tumbuhan yang hidup disekitar atau
didekat halaman Museum Candi Cangkuang
4. Untuk mengetahui koleksi naskah-naskah kuno yang terdapat di Museum Candi Cangkuang
5. Untuk mengetahui koleksi barang-barang antik yang
terdapat dalam Museum Candi Cangkuang
1.3
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana keadaan Museum Candi
Cangkuang
2. Bagaimana kondisi Museum Candi
Cangkuang
3. Jenis tanaman atau tumbuhan apa saja yang hidup disekitar
atau didekat halaman Museum Candi Cangkuang
4. Apa saja koleksi naskah-naskah kuno yang terdapat di
Museum Candi Cangkuang
5. Apa saja koleksi barang-barang antik yang terdapat dalam
Museum Candi Cangkuang
1.4
Metode
Pengamatan terhadap objek Museum Candi Cangkuang dilakukan
dengan cara pengamatan observasi langsung dan
wawancara dengan narasumber yang ada di
lokasi tersebut. Pengamatan dilakukan selama 3 jam pada hari Minggu tanggal 24 Januari tahun 2016
Alat yang penulis gunakan diantaranya kamera handphone, ballpoint, buku, dan perlengkapan
makanan sederhana.
1.5
Sistematika
Laporan pengamatan ini ditulis dengan susunan
sebagai berikut:
Bab I berisi pendahuluan meliputi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, metode dan sistematika. Sementara Bab II berisi
pembahasan dan dilanjutkan dengan Bab III berupa penutup meliputi kesimpulan
dan saran
BAB II
ISI LAPORAN
2.1
Hasil
Pengamatan Tentang
Keadaan Museum Candi Cangkuang
Keadaan Museum
Candi Cangkuang bangunannya kecil dan kurang luas sehingga pengunjung tidak
bisa leluasa untuk melihat-lihat apa saja yang ada didalam museum tersebut.
Didalam museum tersebut ruangannya gelap dan hanya ada sedikit penerangan atau
pencahayaan, sehingga menyulitkan penglihatan pengunjung yang ingin
melihat-lihat isi museum tersebut. Untuk memasuki museum pengunjung harus
melepas alas kaki terlebih dahulu.
Museum Candi
Cangkuang terlihat cukup bersih, nyaman dan terawat, namun pada beberapa tempat
atau lahan yang terdapat di sekitar museum tersebut masih terlihat dedaunan
berserakan yang belum dibersihkan. Hal tersebut mungkin disebabkan karena
banyaknya pohon-pohon yang tumbuh di sekitar museum tersebut. Selain itu, keadaan
lantai pada museum tersebut bersih sehingga membuat para pengunjung menjadi
nyaman.
foto musium candi cangkuang |
Pada saat penulis
melakukan observasi (pengamatan), keadaan museum sedang mengalami kebocoran
karena disebabkan oleh hujan yang sangat lebat serta keadaan atap museum yang
sudah agak rapuh, sehingga lantai di dalam museum mengalami sedikit kebanjiran
dan air hujan diwadahi oleh beberapa ember kecil untuk mencegah banjir yang
lebih besar lagi di dalam museum tersebut. Dan penulis juga melihat seorang
koordinator juru pelihara museum (Pak Zaki Munawar) sedang membersihkan dan
mengepel lantai halaman museum saat terjadi hujan yang lebat sehingga untuk
mencegah kebanjiran pada museum tersebut.
2.2
Hasil
Pengamatan Tentang
Kondisi Museum Candi Cangkuang
Kondisi Museum
Candi Cangkuang sangat ramai dikunjungi oleh para pengunjung. Museum tersebut
banyak dikunjungi oleh semua kalangan, dari mulai anak-anak, remaja, dewasa,
hingga orang tua. Didalam museum terdapat seorang koordinator juru pelihara
museum yang memakai baju adat Sunda sedang mengarahkan dan memberitahukan
berbagai macam informasi tentang macam-macam benda peninggalan sejarah Museum
Candi Cangkuang kepada para pengunjung yang datang.
poto keadaan dalam musium candi cangkuang |
Di luar museum
tersebut terdapat seorang koordinator juru pelihara museum yang sedang duduk di
luar museum, tujuannya adalah untuk menjaga keamanan serta menyambut para
pengunjung yang baru datang. Di luar museum juga terdapat alunan musik-musik
Sunda yang berasal dari kaset yang sengaja dinyalakan oleh koordinator juru
pelihara museum agar pengunjung yang datang dapat mendengarkan musik tersebut
sehingga merasa terhibur.
Berikut Fotonya :
2.3
Hasil Pengamatan Tentang Jenis Tanaman atau Tumbuhan yang
Hidup Disekitar atau Didekat Halaman Museum Candi Cangkuang
Di halaman museum
ini ada berbagai jenis tumbuhan yang ditanam beragam, seperti :
-
Pohon Cangkuang - Kiteja
-
Buah Pari - Trambesi
-
Karimin - Pohon Jeruk
-
Pinus - Pohon Jambu
-
Lame - Bunga-bungaan
- Ekor Bia - Soka
- Lidah Mitoha - Pohon Pandan
Selain sebagai
obyek sejarah dan budaya, di halaman museum tersebut terdapat pemandangan tak
kalah indahnya adalah pohon-pohon raksasa yang rimbun dan dapat dimanfaatkan
para pengunjung sebagai tempat berteduh dan beristirahat serta duduk dibawah
pohon tersebut sambil berfoto dengan keluarganya.
2.4
Hasil Pengamatan Tentang Koleksi Naskah-Naskah Kuno yang
Terdapat di Museum Candi Cangkuang
Di museum ini
terdapat beberapa koleksi naskah kuno yang menggunakan alas kertas daluang,
kertas tradisional masyarakat pada masa lalu. Naskah-naskah tersebut secara
umum merupakan naskah Islam beraksara Arab, maupun aksara Pegon. Kondisi
naskah-naskah ini hampir sebagian besar rusak. Sampai sejauh ini, sudah ada
upaya perawatan secara tradisional maupun memanfaatkan teknologi digital.
Di
dalam museum tersebut terdapat koleksi yang mampu menarik perhatian pengunjung
yaitu naskah kuno. Naskah-naskah tersebut merupakan peninggalan dari Arief
Muhammad. Naskah-naskah koleksi museum ini termasuk dalam naskah-naskah Islam.
Aksara yang digunakan adalah aksara Pegon, Arab, dan Jawa. Berikut adalah jenis
naskah yang terdapat dalam museum tersebut :
1.
Al-Qur’an
Salah satu naskah
Islam yang terdapat di Museum Candi Cangkuang adalah Al-Qur’an dengan bahasa
Arab Pegon. Al-Qur’an yang terbuat dari kayu saeh ini ditulis dengan dua warna
tinta, yaitu hitam dan merah. Teks Al-Qur’an ditulis dengan tinta hitam,
sedangkan tinta merah digunakan untuk menandai nama surat. Uniknya menurut
salah satu koordinator juru pelihara museum (Pak Zaki Munawar), tinta merah itu
berasal dari serat buah manggis.
Naskah berusia lebih dari 400
tahun ini sudah rapuh dan lusuh. Lembarannya penuh lubang kecil terkena jamur.
Bahkan jilidnya rusak dan judulnya tidak terbaca. Naskah-naskah kuno yang
berada dalam museum dibersihkan dengan menggunakan kuas dan rempah-rempah alami
untuk menghilangkan jamur.
2.
Kitab Fiqih
Naskah ini
menggunakan alas tulis daluang dan menggunakan bahasa Arab dan Pegon.
3.
Naskah Nahwu dan Sharaf
4.
Naskah Kumpulan Do’a-do’a
Naskah ini
menggunakan alas tulis daluang dan menggunakan aksara Arab dan Pegon. Kitab ini
berisikan tentang makam Embah Dalem Arief Muhammad. Sebagian besar naskah tidak
dalam kondisi yang baik. Banyak naskah yang berlubang ataupun rusak.
5.
Naskah Tauhid
6.
Naskah Khutbah Jum’at
Naskah khutbah yang
ditulis di atas kertas yang terbuat dari kulit kambing yang konon khutbah
Jum’at ini adalah khutbah terpanjang di dunia. Naskah tersebut semuanya ditulis
dalam bahasa Jawa Kuno bukan dalam bahasa Sunda.
7.
Naskah Khutbah Idul Fitri dan Idul Adha
Naskah ini terbuat dari kayu saeh. Konon khutbah Idul
Fitri ini merupakan naskah khutbah terpanjang di Indonesia.
2.5
Hasil Pengamatan Tentang Koleksi Barang-Barang Antik yang Terdapat Dalam
Museum Candi Cangkuang
salh satu koleksi di musium candi cangkuang |
Didalam museum
menyimpan foto-foto tentang penemuan, penggalian dan rekonstruksi candi.
Adapula alat-alat dan foto cara membuat kertas dari kulit saeh dan foto-foto
tentang berbagai acara di Kampung Pulo. Di dalam museum juga terdapat beberapa
peninggalan batu-batu sisa reruntuhan candi, buku Didalam museum juga terdapat
beberapa koleksi benda-benda penghargaan, cinderamata, dan kenang-kenangan baik
yang diberikan oleh pemerintah daerah setempat maupun pemerintah yang berada di
luar daerah.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1
Kesimpulan
1. Kondisi Museum Candi Cangkuang cukup terawat, namun ada beberapa tempat/lahan yang
masih berserakan sampah.
2. Keadaan Museum Candi Cangkuang sangat ramai dan berdesakan .
3. Jenis tanaman atau tumbuhan yang hidup disekitar atau
didekat halaman Museum Candi Cangkuang beragam.
4. Koleksi naskah-naskah kuno yang terdapat di Museum Candi
Cangkuang.
5. Koleksi barang-barang antik yang terdapat dalam Museum
Candi Cangkuang
3.2
Saran
1. Penulis menyarankan museum tersebut agar lebih diperluas lagi tempatnya,
supaya para pengunjung yang datang dapat lebih leluasa untuk melihat-lihat
koleksi benda-benda sejarah dalam museum tersebut. Serta pencahayaan ruangan di
dalam museum lebih diatur lagi dengan baik, agar tidak menyulitkan penglihatan,
serta atap pada museum tersebut diperbaiki agar tidak mengalami kebocoran.
Karena hal itu dapat menghambat proses para pengunjung yang datang yang ingin
melihat museum tersebut.
2.
Penulis menyarankan agar koordinator juru pelihara museum atau disebut juga
dengan kuncen seharusnya tidak hanya satu orang yang mengarahkan dan
memberitahukan berbagai macam informasi tentang macam-macam benda peninggalan
sejarah kepada pengunjung, seharusnya ada beberapa kuncen lagi agar pengunjung
yang berada didalam museum tidak saling berdesakan untuk mendapatkan informasi,
karena mengingat ruangan museum sangatlah kecil dan tidak luas seperti museum
biasanya.
3.
Penulis menyarankan agar tanaman atau tumbuhan yang hidup di sekitar museum
dirawat dengan baik agar bisa tumbuh lebih banyak lagi.
4.
Penulis menyarankan agar koleksi naskah-naskah kuno yang telah mengalami
kerusakan seperti naskahnya sudah berlubang, sebagian teksnya tidak terbaca,
serta jilidnya sudah terlepas diproses kembali dan dirawat dengan baik agar
naskah tersebut tidak hilang dan dapat dijadikan bukti benda bersejarah dimasa
yang akan datang.
5. Penulis menyarankan agar koleksi barang-barang antik yang
terdapat dalam museum dijaga
serta dirawat dengan baik dan dibersihkan pula secara rutin, agar tidak
terlihat kotor atau berdebu.
No comments:
Post a Comment