PRINSIP HIDUP MUKMIN
OLEH : NANANG SURYANA
Manusia merupakan makhluk yang
paling mulia diantara ciptaan Allah dan diberikan keistimewaan untuk bekal
hidupnya dengan akal yang berfungsi untuk memilih jalan yang akan ditempuh selama
hidup di dunia yang fana ini.
Sebagaimana Allah berfirman di
dalam Qur’an surat Alhijr ayat 28 sampai dengan ayat 29 :
Artinya :
“ Dan ingatlah ketika Allah
berfirman kepada para malaikat, “ Sesungguhnya Aku hendak menciptakan manusia
dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk; Maka
apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan kedalamnya
Ruh ciptaan-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. “
Dan
di ayat selanjutnya dinyatakan bahwa seluruh malaikat bersujud kepada manusia
kecuali iblis, ia merasa bahwa merekalah yang lebih mulia karena diciptakan
dari api, maka diusirlah dari surge karena mereka tidak menuruti perintah
Alllah.
Dari
ilustrasi ayat tersebut jelas bahwa manusia lebih mulia dibandingkan dengan
makhluk lain, dengan demikian alangkah tidak tahu diri dan sombong apabila
manusia hidup tidak menuruti segala perintah sang khaliq. Dengan demikian maka
sepatutnya manusia untuk berserah diri sepenuhnya terhadap Allah Subhanhu
Wata’ala.
Seorang
mukmin yang berserah diri sepenuhnya kepada Allah subhanahu wata’ala adalah
manusia yang senantiasa aktifitas hidupnya berpedoman kepada dua hukum yang
telah ditetapkan oleh Allah, yakni Al-Quran dan Assunnah sebagaimana Allah
berfirman di dalam surat Al-Baqarah ayat 2 :
Yang artinya :
“ Inilah kitab
Alqur’an yang tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang yang
bertaqwa “
Manusia yang menjalankan hidup di
dunia fana ini harus memiliki prinsip hidup yang akan menyelamatkan di dunia
dan akhirat tentunya dengan mengetahui arah yang jelas, diantaranya :
1.
Dasar Hidup (18;29)
Dalam menjalani kehidupan di alam
fana ini manusia akan sia-sia apabila tidak memikirkan tentang akhirat, dan
salah satu cirri orang yang beriman itu adalah manusia yang beriman kepada yang
ghaib, salah satunya beriman kepada hari akhir, ketika manusia yakin akan
kembali kepada Allah maka tidak akan memilih jalan yang akan menyesatkan, dan
tentunya akan mencari kebenaran yang hakiqi yang akan menguntungkan kehidupan
dunia serta akhirat kelak.
Di dalam surat Kahfi ayat 29
Artinya:
“ Dan “ Katakanlah bahwa
kebenaran itu datangnya dari Tuhan-mu, maka barang siapa yang ingin beriman
maka hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin kafir biarlah ia kafir.
“ Sesungguhnya kami telah sediakan
bagi orang orang zalim itu Neraka yang gejolaknya mengepung mereka ”
Dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa Allah menegaskan kepada manusia
“@è%ur” Dan
Katakanlah kepadanya dan kepada teman temannya, (bahwa Alqur’an ini adalah benar dating dari Rabb kalian, maka barang
siapa yang ingin beriman, hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin
kafir, biarlah ia kafir) Kalimat dalam ayat ini merupakan ancaman buat
merekat ûüÏJÎ=»©à=Ï9$tRôtGôãr& !$¯RÎ) sesungguhnya Kami telah
sediakan bagi orang orang zalim itu yakni bagi orang orang kafir .[1].
Dari tafsir ayat di atas menegaskan bahwa Allah
telah memberikan dua pilihan kepada manusia untuk memilih antara beriman dengan
kafir, tentunya sebagai manusia yang memiliki akal pasti memilih beriman dan
berserah diri kepada Allah.
2.
Pedoman Hidup
Allah telah memberikan petunjuk,
pedoman bagi ummat manusia dengan wahyu yang dibawa Nabi Muhammad Saw yaitu
Alqur’an, dan didalamnya terdapat petunjuk petunjuk hidup supaya selamat di
dunia dan selamat pula di akhirat.
Sebagaimana Allah berfirman di dalam
surat Al Maidah ayat 44 sampai dengan ayat 50 :
Artinya :
Ayat 44 “ Sesungguhnya kami telah menurunkan
kitab Tauret, didalamnya ada petunjuk dan cahaya yang menerangi, yang dengan
kitab itu diputusksn perkara perkara orang yahudi oleh Nabi nabi yang berserah
diri kepada Allah, oleh orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka diperintahkan memelihara kitab Allah dan mereka
menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia
tetapi takutlah kepada-Ku … dan janganlah kamu menukar ayat-ayat Ku dengan
harga yang sedikit…”
Artinya :
Ayat 45“ Dan kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (Tauret)
bahwasannya jiwa dibalas dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung,
telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-pun ada kishasnya, maka
barang siapa yang melepskan kishasnya maka melepaskan hak itu menjadi penebus
dosa baginya. Barang siapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah
orang orang yang zalim “
Artinya :
Ayat 46 “ Dan kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Tauret. Dan kami telah
memberikan kepadanya kitab Injil sedang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya,
dan membenarkan kitab sebelumnya, yaitu kitab Tauret. Dan menjadi petunjuk
serta pengajaran bagi orang-orang yang ber-Taqwa. “
Artinya :
Ayat 47 “ Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut
apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barang siapa yang tidak memutuskan
perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang
yang fasik “
Artinya :
Ayat 48 “ Dan kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu, Maka putuskanlah perkara
mereka dengan apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah dating kepadamu… ”
Artinya :
Ayat 49 “ Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang
diturunkan Allah dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka …“
Artinya :
Ayat 49 “ Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki dan (hukum) siapakah yang
lebih baik daripada (hukum) Allah bagi
orang-orang yang yakin?
3.
Fungsi Hidup
Manusia diciptakan Allah dengan
mengemban tugas yang sangat berat di dunia ini, karena Allah menjadikan manusia
hidup di dunia untuk mengelola, mengatur, menjalankan amanah untuk memimpin.
Dan hal ini ditegaskan Allah di dalam Qur’an surat Al-Baqarah ayat 30, surat
An-Nur ayat 55 dan surat Al-Ahzab ayat 72, bahwa manusia difungsikan sebagai
Khalifah, Penguasa, dan Pengemban Amanah, sebagaiman firman-Nya :
Artinya :
QS; 2: 30 “ Dan ingatlah ! ketika Tuhan-Mu berfirman kepada para malaikat,
“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi, Malaikat
berkata “ Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
akan membuat keruksakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih, dengan memuji Engkau ? Tuhan berfirman “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui “.
Artinya :
QS; 24: 55 “Dan Allahtidak berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu
dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguhakan menjadikan mereka
berkuasa di bumi…”.
Artinya :
QS; 33: 72 “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi, dan
gunung-gunung. Maka semuanya enggan untuk memikul Amanah itu dan mereka
khawatir akan menghianatinya, dan dipikullah Amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh “.
Dari ayat-ayat Al-Qur’an diatas dapat kita
simpulkan bahwa fungsi manusia itu ada 3 macam : sebagai khalifah, Penguasa dan
pengemban Amanah.
4.
Tugas Hidup
Manusia hidup di dunia ini tidak akan diciptakan
begitu saja tanpa adanya fungsi, manfa’at , tujuan, dan tugas yang di
embankannya dari Sang Khaliq, sebagaimana Allah berfirman di dalam Qur’an surat
Al-Baqarah ayat 21 dan surat Adz- Dzariat ayat 56, dan surat Al-Bayinat ayat 5
:
5.
Tujuan Hidup
Manusia hidup di dunia harus memiliki tujuan, karena hidup
tanpa tujuan tidak akan memiliki arah yang tentu, hidupnya akan terbawa arus
yang lain. Tujuan adalah penguat arah agar tetap istiqomah menuju ke satu arah
yang jadi tujuan. Manusia hidup di alam fana ini hanyalah sementara saja,
tentunya akan kembali ke tempat yang baqa yang hidup selama-lamanya, Maka
dengan demikian manusia harus memiliki bekal untuk kembali kea lam baqa
tersebut.
Dari uraian diatas maka timbul sebuah pertanyaan yang harus
kita jawab akal, pikiran dan nakli kita harus dipergunakan. Sebagaimana firman
Allah di dalam Qur'an surat Al-Baqarah ayat 207 :
Artinya :
“ Dan diantara manusia
ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridhoan Allah; dan Allah
Maha Penyantun kepada hamba-hambanya “
Al-Baqarah ayat 265 :
Artinya :
“ Dan perumpamaan
orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhoan Allah… “
Dan di dalam Qur’an surat Al-‘Araf ayat 162 :
Artinya :
“ Katakanlah, “
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam. “
Demikian uraian
tentang prinsip hidup mukmin yang dapat disajikan semoga jadi bahan renungan
dan kajian dalam menjalankan kehidupan di dunia dan membawa bekal kembali ke
akhirat. Amin yaa Rabbal alamin…
Walloho
‘alam bishshowab
[1] Abubakar Bahrun, Tafsie Jalalain berikut Asbaabun Nuzul Ayat, Bandung : Sinar Baru
Algensindo, 1995
No comments:
Post a Comment